PENGARUH AKUPUNKTUR JIN’S 3 NEEDLES TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI KEPALA PENDERITA HIPERTENSI DI LABORATORIUM AKUPUNKTUR TERPADU POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN MALANG
Terapi pengobatan akupuntur menggunakan jarum-jarum yang ditusukkan pada titik-titik yang tersebar di seluruh tubuh. Benarkah akupuntur bisa digunakan sebagai terapi untuk mengatasi penyakit?
Dalam
akupuntur, terapis akan menargetkan beberapa titik khusus di tubuh. Ini
didasarkan pada kepercayaan Tiongkok yang menyebutkan akan adanya
aliran energi yang dikenal dengan sebutan Qi. Penyakit bisa muncul jika
aliran Qi terhambat. Lewat penusukan di titik-titik tertentu, akupuntur
bisa menjadi salah satu terapi untuk melancarkan aliran Qi sekaligus
mengobati berbagai penyakit.
Kaitan Titik Akupuntur dengan Dampaknya kepada Kesehatan
Di
tubuh tiap manusia dipercaya terdapat lebih dari 400 titik akupuntur
yang jika distimulasi akan merespons organ atau bagian tubuh tertentu
dan menimbulkan efek terapeutik. Contohnya, ada 21 titik akupuntur yang
dipercaya memengaruhi organ limpa, 19 yang berkaitan dengan usus kecil,
67 titik yang memengaruhi kerja kandung kemih, dan 9 titik akupuntur
pada jantung.
Titik-titik inilah yang ditargetkan oleh akupunturis
selama sesi perawatan karena sakit dipercaya disebabkan oleh adanya
aliran Qi yang terhalang. Namun ternyata keberadaan titik-titik
akupuntur masih bersifat kontroversial karena belum adanya dukungan
bukti yang kuat.
Berikut ini adalah beberapa keluhan yang diduga dapat ditangani melalui terapi akupuntur.
Terapi setelah stroke
Akupuntur
bisa dijadikan terapi alternatif bagi pasien rehabilitasi setelah
stroke, meski keefektifannya masih menjadi perdebatan. Stroke bisa
mengakibatkan penderitanya mengalami kerusakan otak, menyebabkan
sebagian dari mereka mengalami kesulitan bicara dan bergerak .
Anda
bisa mencoba terapi akupuntur untuk stroke. Namun yang harus diingat,
ini tetaplah terapi alternatif. Meski ada sebagian orang yang telah
merasakan manfaatnya, belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung.
Mengatasi obesitas dengan diimbangi olahraga dan diet
Kombinasi
dari program diet dan rutinitas olahraga dengan akupuntur bisa membantu
proses penanganan obesitas. Stimulasi dari jarum akupuntur bertujuan
merangsang produksi hormon tertentu, menurunkan level substansi pemicu
lapar dan nafsu makan, serta mengurangi jumlah lipid atau lemak dalam
aliran darah. Namun, keefektifan akupuntur dalam menangani berat tubuh
berlebihan masih perlu diteliti lebih lanjut. Yang jelas, dalam
menurunkan berat badan, akupuntur sendiri belum cukup. Diperlukan pola
makan yang sehat dan disiplin dalam berolahraga secara teratur.
Terapi radang sendi
Penyakit arthritis atau radang sendi
juga bisa diredakan melalui akupuntur. Namun di sini harus ditekankan
bahwa akupuntur adalah terapi pelengkap dari perawatan medis yang Anda
terima, maka hindari untuk menjadikan akupuntur sebagai satu-satunya
acuan. Sakit lutut akibat osteoarthritis
juga dikabarkan bisa diredakan dengan akupuntur. Sebagian orang telah
merasakan hasilnya, terutama yang berhubungan dengan pemulihan rasa
sakit dan kaku otot.
Anti Penuaan
Terapi akupuntur juga dikabarkan memiliki fungsi kosmetik, yaitu melawan penuaan dengan membantu mengurangi bercak dan kerutan
pada wajah, serta mengangkat kelopak mata yang terkulai. Terapi ini
dikenal dengan istilah akupuntur kosmetik. Keefektifan akupuntur dalam
bidang kecantikan belum dibuktikan sepenuhnya dan masih perlu diteliti
lebih lanjut.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda ingin menempuh
terapi pengobatan akupuntur.Pastikan Anda menerima terapi ini dari ahli
yang telah tersertifikasi dan di tempat dengan fasilitas yang memadai.
Mengantisipasi Risiko Eksternal
Saat
memutuskan untuk melakukan terapi akupuntur, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah kredibilitas terapis. Seorang terapis ideal harus
berpengalaman atau setidaknya telah terlatih. Jika tidak, akan muncul
risiko, seperti penyakit yang makin parah akibat salah posisi jarum,
atau penusukan terlalu dalam yang bisa menyebabkan cedera organ internal
.
Hal kedua yang terpenting adalah higienitas dari klinik dan
terutama jarum akupuntur yang digunakan. Pastikan jarum akupuntur telah
disterilisasi dengan benar atau gunakan jenis yang sekali pakai. Jika
tidak, risiko infeksi seperti hepatitis bisa muncul akibat kelalaian
akupunturis dalam menggunakan jarum yang kotor.